Dari Pengumuman Hasil UKG Online 2012
telah disampaikan hasil sementara bahwa daerah yang paling tinggi
meraih nilai adalah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang mencapai angka
51.03. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh
menyampaikan, sampai dengan hari ketiga (1/8) pelaksanaan UKG telah
diikuti 373.415 peserta. Dari jumlah sebanyak itu sekitar 243.619
peserta yang datanya sudah diolah.
Hasil sementara Uji Kompetensi
Guru (UKG) masih di bawah standar yang diharapkan. Berdasarkan data
yang telah masuk di Kemdikbud, rata-rata nilai UKG adalah 44,55. Untuk
nilai tertinggi mencapai 91,12 dan terendah 0. Peta ini kalau kita
lihat dengan UKA (uji kompetensi awal) tidak jauh beda, yakni 4,2. Nilai
UKG sementara yang paling tinggi diraih Daerah Istimewa Yogyakarta
(DIY) yang mencapai 51.03, demikian penjelasan Menteri.
Mendikbud
merinci bahwa untuk guru kelas sekolah dasar rata-ratanya 40.87,
sedangkan untuk Penjaskes 42.59. Sementara mata pelajaran Bahasa
Indonesia guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) rata-ratanya paling rendah
dibanding mata pelajaran lain seperti IPA, IPS, dan matematika.
Mendikbud juga menyampaikan bahwa kemampuan yang harus dirombak
diantaranya dalam kemampuan bahasa Indonesia para guru kita. Untuk
sekolah menengah atas, mata pelajaran kimia paling rendah 37.9,
sedangkan paling tinggi fisika 58,7.
Melihat hasil yang di bawah
harapan ini, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan
Penjaminan Mutu Pendidik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Syawal
Gultom berencana mengadakan pelatihan dan pendidikan bagi guru pada
2013. Syawal mengatakan, guru-guru akan dikelompokkan berdasarkan hasil
UKG. "Yang lemah pada satu materi tertentu, misalnya matematika aljabar,
akan disatukan dan mengikuti pelatihan bersama," kata Syawal.
Pelatihan pada 2013, menurut beliau dimaksudkan untuk menjangkau semua guru. Bagi guru-guru
yang belum ikut UKG pada 2012 ini, dia harap akan mengikuti UKG pada
2013. Dengan begitu, sebanyak 2,1 juta guru PNS dan guru tetap yayasan
bisa mengikuti pelatihan dan pendidikan pada 2013 mendatang. Untuk
menghemat biaya, Syawal menjelaskan, pihaknya akan menggunakan berbagai
macam bentuk pelatihan di samping tatap muka untuk menghemat biaya,
misalnya modul terpantau dan pelatihan online.
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) berkomitmen tetap melanjutkan Uji
Kompetensi Guru (UKG) meski penolakan terhadap kebijakan ini makin
meluas. Bahkan, Kemdikbud menjamin bahwa pelaksanaan UKG tahap II pada
Oktober 2012 mendatang berjalan lancar dan tanpa hambatan jaringan
internet.
Kemdikbud menjamin, pada Oktober nanti tidak mungkin
ada lagi gangguan internet maupun perbedaan data. Karena yang mengikuti
ujian ulang ini adalah guru yang sudah submit, bagaimanapun pelaksanaan
UKG ini tidak mungkin dihentikan. Artinya, UKG harus tetap dilanjutkan
dengan terus melakukan perbaikan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
Berdasarkan
hasil pantauan Kemendikbud ternyata ada beberapa propinsi yang 100
persen lancar melaksanakan UKG di TUK-nya masing-masing. Disebutkan,
beberapa daerah yang berhasil melaksanakan UKG 100 persen hingga saat
ini antara lain Bangka Belitung, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan
Selatan.
Kepala BPSDMP-PMP Kemdikbud, Syawal Gultom, optimistis
menyelesaikan proses Uji Kompetensi Guru (UKG) sampai selesai. Dia
mengklaim, banyak daerah penyelenggara uji kompetensi di yang sukses
melaksanakan UKG.
Kegagalan pelaksanaan UKG hanya terjadi di tingkat
terbawah, atau biasa disebut TUK (tempat uji kompetensi) dan tidak
terjadi di tingkat provinsi. Mayoritas, lanjutnya, kegagalan UKG
disebabkan oleh tidak validnya data guru peserta dan sistem internet
yang gagal terkoneksi.
UKG yang ditunda itu bukan di provinsi,
tapi di TUK beberapa daerah karena perbedaan data dan gangguan internet.
Pelaksanaan UKG tengah menjadi perhatian. Pasalnya, ujian yang lahir
atas inisiatif Kemdikbud untuk memetakan kompetensi guru ini diwarnai
sejumlah masalah. Mulai dari sistem internet yang gagal terkoneksi,
sampai soal ujian yang mengkhawatirkan. Semua guru yang gagal
dijadwalkan kembali mengikuti UKG pada ujian gelombang dua mulai 2
Oktober mendatang.
UKG sendiri pada tahun ini menguji 1.020.000
guru penerima tunjangan profesi. Guru tersertifikasi di 448
kabupaten/kota mengikuti ujian secara online, dan 49 kabupaten lainnya
mengikuti ujian manual. Kemdikbud berharap, hasil ujian ini dapat
menjadi data awal untuk melakukan pembinaan dalam rangka meningkatkan
kompetensi guru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar